Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

SEMUA KATEGORI

RUWAT BUMI TERPELIHARA SEBAGAI BUDAYA WARGA DESA PARAKAN GAROKGEK KECAMATAN KIARAPEDES KABUPATEN PURWAKARTA

RUWAT BUMI TERPELIHARA SEBAGAI BUDAYA WARGA DESA PARAKAN GAROKGEK KECAMATAN KIARAPEDES KABUPATEN PURWAKARTA

Selamat datang di Desa Parakan Garokgek, sebuah desa yang menjaga dengan erat tradisi leluhur mereka melalui acara Ruwat Bumi yang diadakan setiap tahun pada bulan Muharram. Ruwat Bumi adalah sebuah tradisi turun-temurun yang terpelihara dengan baik di Desa Parakan garokgek, Purwakarta. Acara ini merupakan ungkapan syukur warga atas berkah pertanian dan kehidupan yang subur di bumi mereka.

 

Ruwat Bumi adalah salah satu acara paling dinanti-nantikan oleh warga Desa Parakan Garokgek. Penentuan waktu pelaksanaan Ruwat Bumi melibatkan musyawarah antara sesepuh lembur atau ketua adat setempat dengan warga desa. Setelah mencapai kesepakatan, panitia ditunjuk untuk menyelenggarakan acara dengan lancar. Warga desa dengan penuh kekompakan membiayai sendiri acara ini, menunjukkan rasa kebersamaan dan kecintaan mereka terhadap warisan budaya nenek moyang.

 

Dalam sebuah upacara yang sarat dengan makna dan kearifan lokal, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, turut hadir dan menghormati acara Ruwat Bumi di Dusun I, Desa Parakan Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, pada Selasa, 8 Agustus 2023. Acara ini menjadi simbol penting dari penghargaan terhadap tradisi dan budaya yang berakar kuat di masyarakat Purwakarta.

 

Bupati Anne Ratna Mustika  tidak hanya menghadiri acara ini, tetapi juga mengungkapkan apresiasinya yang mendalam terhadap pelaksanaan Ruwat Bumi di Desa Parakan Garokgek. Dalam keterangan resminya, Bupati Anne mengungkapkan bahwa tradisi ruwatan masih memiliki tempat yang khusus dalam kehidupan masyarakat lokal karena diyakini sebagai media penting dalam menjalin komunikasi dan silaturrahmi yang berarti.

"Tradisi ruwatan masih tetap dilakukan dan dipelihara oleh masyarakat hingga kini karena dipercaya menjadi sarana komunikasi dan silaturrahmi yang produktif," ucap Bupati yang akrab disapa Ambu Anne ini.

 

Lebih lanjut, Ambu Anne menjelaskan bahwa ruwatan bukan hanya sekadar upacara, tetapi merupakan sebuah usaha untuk membangun harmoni dan komunikasi yang baik antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar. Usaha ini ditekankan melalui tindakan-tindakan yang menonjolkan rasa kebersamaan. Ambu Anne juga menegaskan bahwa kebersamaan dan gotong royong adalah kunci dari pemeliharaan warisan leluhur yang bernilai ini.

"Semoga pelaksanaan kegiatan Ruwat Bumi ini dapat terus dipertahankan, dalam rangka melestarikan budaya leluhur kita, juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kehidupan masyarakat," ujar Ambu Anne.
 
Ambu Anne berharap pemerintah daerah, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa tetap membangun komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders dalam rangka merawat kebersamaan, menguatkan konsolidasi untuk mewujudkan pembangunan di Kabupaten Purwakarta. Melalui acara Ruwat Bumi ini, masyarakat Purwakarta kembali diingatkan akan pentingnya menjaga akar budaya yang telah menghubungkan mereka dengan masa lalu, serta mengajarkan nilai-nilai silaturrahmi, kebersamaan, dan gotong royong yang tak ternilai harganya. Tradisi ini bukan hanya mengenai ritual, tetapi juga tentang mewarisi dan membagikan makna kehidupan yang lebih mendalam kepada generasi yang akan datang.
 
Acara Ruwat bumi tersebut turut dihadiri oleh Inpektur Inspektorat beserta Kepala Perangkat Daerah lainnya, Danramil Kiarapedes, Kapolsek Kiarapedes, Camat Kiarapedes, Kepala Desa Parakan Garokgek beserta Kepala Desa Se-Kecamatan Kiarapedes, Tim Penggarak PPK Desa dan Kecamatan Kiarapedes, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat.

Tinggalkan Komentar

Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *